Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 04:01:36【Kabar Kuliner】903 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(37191)
Artikel Terkait
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Huawei rilis Nova Flip S,ponsel lipat paling ramah di kantong versinya
- Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
- Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar
- Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang
- Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
Resep Populer
Rekomendasi

526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto

BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya

BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG